Melatih Pikiran agar Perilaku mengikuti
Berat badan berlebih kini tidak hanya menjadi masalah bagi kaum perempuan saja. Laki-laki, tua dan muda sadar betapa peningkatan berat badan menjadi hambatan utama bagi kesehatan, penampilan dan aktivitas. Cara-cara pelangsingan pun menjadi isu yang ramai, berbagai cara dilakukan untuk melangsingkan tubuh, ada yang menggunakan obat-obatan, terapi akupuntur, ramuan herbal dan masih banyak lagi.
Tubuh gemuk tidak selalu karena kita makan berlebih, tapi juga karena kita mengabaikan pikiran bawah sadar yang berhubungan dengan intuisi untuk makan. Manusia yang hidup di jaman purba makan menggunakan instingnya. Mereka berburu, meramu dan meracik makanan hanya untuk bertahan hidup dan berhenti setelah buruan mereka cukup sebagai persediaan makanan. Mereka tidak makan karena tergoda, bosan, kesal atau tertekan.
Langsing dan tidak gemuk adalah tujuan yang berbeda yang diterima dan diolah pikiran. Pikiran manusia menginginkan tujuan yang positif, dalam hal ini “keinginan untuk langsing” dengan bentuk tubuh yang dapat kita bayangkan dan gambarkan dengan jelas.
Pikiran berhubungan dengan bentuk tubuh kita. Otak manusia memiliki berat sekitar 1,4 kg dan terdiri dari 100 milyar sel saraf. Otak mengendalikan semua fungsi tubuh dan menjadi pusat dari keseluruhan tubuh.
Pikiran bekerja dengan cara BERTANYA dan mencari jawaban berdasarkan kepentingan yaitu tujuan dan keyakinan, dan mengarah pada apa yang kita hubungkan dengan kenikmatan dan menjauhkan sengsara.
Pikiran berkomunikasi dengan melakukan kerjasama dengan seluruh panca indera; melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, pengecapan dan perasaan atau gerakan.
Pikiran kita seperti bawang yang berlapis-lapis. Secara garis besar manusia punya satu pikiran atau kesadaran yang terdiri dari dua bagian, yaitu Pikiran Sadar dan Pikiran Bawah Sadar.
Pikiran Sadar
Pikiran Sadar adalah proses mental yang bisa Anda kendalikan dengan sengaja. Pikiran Bawah Sadar adalah proses mental yang berfungsi secara otomatis, bersifat netral.
Pikiran Bawah Sadar
Pikiran Bawah Sadar berfungsi memproses kebiasaan, perasaan, memori permanen karena tersimpan sebanyak 80%, persepsi, kepribadian, intuisi, kreativitas, dan keyakinan. Pikiran Bawah Sadar adalah sebuah gudang tempat menyimpan memori kehidupan. Memori tersebut masuk melalui indera penglihatan, penciuman, pendengaran dan perasaan.
Pikiran Bawah Sadar bersifat netral, artinya ia mampu menyimpan informasi dan program apa pun yang masuk ke dalam dan merekamnya.
Selain itu, Pikiran Bawah Sadar sangat sugestif, hingga kita dapat dengan mudah masuk ke gerbang pikiran bawah sadar, kemudian melakukan modifikasi terhadap informasi dan program di dalamnya. Pikiran Bawah Sadar adalah bagian dari pikiran kita yang memproses intuisi (pengetahuan tanpa belajar), gudang kreativitas, serta mengetahui penyebab dan solusi bagi masalah pribadi kita.
Pikiran Bawah Sadar jauh lebih cerdas, bijaksana, dan cepat daripada Pikiran Sadar.
Bawah Sadar dapat menangani 2.300.000 bit informasi dalam suatu saat, sementara Pikiran Sadar hanya mampu menangani 7-9 bit informasi dalam suatu saat. Itu artinya, apa yang tidak ditangkap oleh Pikiran Sadar bisa ditangkap oleh Pikiran Bawah Sadar.
Pikiran Bawah Sadar dapat memproses lebih banyak informasi daripada Pikiran Sadar. Bawah Sadar juga memproses informasi tanpa pengaruh rasa bangga, prasangka, atau pengharapan.
Dengan kata lain, Pikiran Bawah Sadar adalah suatu potensi intelektual yang berfungsi pada kapasitas puncak. Meskipun Pikiran Bawah Sadar sangat cerdas, tidak berarti ia tidak pernah berbuat salah. Kadang-kadang, Pikiran Bawah Sadar bisa menarik satu kesimpulan yang keliru apabila mendapat “paksaan” dari Pikiran Sadar.
Pikiran Bawah Sadar sangat berpengaruh pada pola kebiasaan kita hingga dewasa, termasuk kebiasaan dan pola makan. Bila terus diasah, pikiran Bawah Sadar akan dapat membentuk sebuah perilaku permanen seseorang. Misalnya saja, dengan mempelajari bagaimana manusia berpikir dan menjalankan kehidupannya. Melangsing juga dapat dilakukan dengan cara kita meniru orang lain yang telah sukses dalam pengalamannya. Lalu kita bisa melakukan dan meniru bagaimana orang tersebut menjalankan pola makannya.
Melatih pikiran bawah sadar dapat dilakukan untuk membentuk kebiasaan baru. Bila kita mengijinkan pikiran bawah sadar kita untuk memiliki kebiasaan makan yang salah dan menjadi gemuk maka pikiran bawah sadar kita akan percaya bahwa menjadi gemuk adalah hal yang wajar dan boleh dilakukan. Pikiran adalah raja untuk dirinya sendiri dan pikiranlah yang memengaruhi semua tindakan seseorang.
Kini, saat hendak makan, coba dengarkan intuisi dan sinyal yang diberikan tubuh. Apa memang benar-benar lapar karena belum makan seharian atau lapar karena mencium aroma makanan dari meja sebelah.
Menurut Milton Erickson, pikiran bawah sadar seseorang berada dalam keadaan terus-menerus menyimak dan mendengarkan, khususnya jika pikiran sadar sedang bingung, kelebihan beban atau fokus pada hal lain.
Karena itu, intuisi yang muncul dari dalam pikiran bawah sadar dapat berguna untuk mengenali apakah seseorang sebenarnya butuh makanan atau tidak .
www.golangsing.com | tips langsing