My Golangsing Journey

My Golangsing Journey

My Golangsing Journey

Tahun 2017-2019 awal, berat badan saya turun dari 95 kg ke 73 kg. Sekitar 22 kg, lumayan yaa?

Setelah diingat-ingat, berat badan saya sudah mencapai angka 75 kg saat saya kelas 1 SMA yaitu tahun 2006. Sewaktu kuliah 2009-2013 berat badan saya berkisar 82-84.

Waktu itu saya memang sempat break bekerja dan memilih di rumah, di Malang, karena satu dan lain hal. Karena keleluasaan waktu, saya bisa eat clean, masak sendiri, pola hidup seimbang, sehat, olahraga dengan Personal Trainer, ikut kelas Zumba, ikut kelas Muay Thai, bahkan sehari bisa 2X sehari nge-gym.

Di Tahun 2019 tepatnya bulan Februari, saya mengalami turning point dalam hidup saya. Saya kehilangan seorang sahabat dekat yang sudah bantu saya banyak hal, salah satunya sembuh dari depresi. Masalah keluarga adalah penyebabnya. Namun sampai sahabat baik saya meninggal, saya belum cerita dengan Almarhum tentang apa yang terjadi.
Banyak hal yang sudah saya lewati dengan Almarhum, dari mulai merasa percaya diri lagi, merintis usaha dengan bimbingan Almarhum (Alhamdulillah Almarhum sukses berwiraswasta dan sabar dalam membimbing saya untuk belajar).

Selama sebulan, saya cuma bisa menangis setiap kali buka direct message instagram dan membaca chat-chat lama kami. Apalagi saat mengingat obrolan almarhum untuk mengenalkan saya ke keluarganya, Duh.. Ambyarr


Sadar bahwa hidup saya harus terus berlanjut, saya memutuskan untuk mengambil tawaran pekerjaan di Jakarta.

Bulan April tahun 2019 saya resmi bergabung di kantor akuntan lagi, setelah saya sempat resign di tahun 2017 karena tidak kuat bekerja hingga pagi. Saat masuk kerja, berat saya sudah naik menjadi 78 kilogram. Rupanya kesedihan selama dua bulan membuat saya ga bisa kontrol nafsu makan.

Alhamdulillah November 2019 saya resmi resign dari kantor akuntan dan bekerja di kantor swasta yang jam kerja nya tidak seperti di kantor akuntan dulu. Namun, dikantor akuntan kali ini berat badan malah terus bertambah hingga menginjak angka 91 kg pada bulan Januari 2020, tepat hari pertama saya memulai perjalanan saya dengan Golangsing. Pantas saja, celana jeans yang saya beli Akhir April 2019 sudah ga bisa masuk. Celana panjang untuk umroh yang saya beli di 2018 awal, yang biasanya nyaman saya pakai sebagai dalaman saat menggunakan gamis juga terasa sesak saat digunakan.

Di kelas Golangsing, saya diperkenalkan dengan berbagai bahasa emosi oleh Ibu Nunny. Salah satunya adalah tentang kesedihan. Saya baru sadar, ternyata pertambahan berat badan saya sangat berhubungan dengan kesedihan yang diartikan sebagai rasa kehilangan yang mendalam.

Saya memilih memaafkan diri saya dan melanjutkan hidup saya dengan bijak. Saya menyadari jika hidup dengan berat badan berlebih seperti itu, banyak hal yang tidak bisa saya capai. Jika saya sakit karena berat badan berlebih, tentunya akan menyusahkan keluarga. Saya ingin improve quality of life dengan kesehatan yang lebih baik. Saat itu lutut saya sudah mulai keberatan beban sehingga saat berjalan sebentar, sudah gampang merasa nyeri.  

my golangsing journey
Jeans yang 3 bulan yang lalu hanya sampai dengkul, sekarang sudah bisa nyaman dipakai.

Perjalanan saya Golangsing dimulai tanggal 4 Januari 2020. Selama coaching dengan Bu Nunny Golangsing, ada beberapa perubahan positif yang saya rasakan.
1. Eat well ;
2. Move well ;
3. Live well

Berikut bagaimana saya menjalani 3 prinsip ini : 
Klik disini untuk melanjutkan membaca.

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *