“CEPAT HABISKAN!”

cepat habiskan

“Cepat Habiskan!”

Itukah yang biasa didengar seorang anak tiap pagi kala sarapan?

Diburu-buru untuk habiskan makanan karena takut terlambat sekolah adalah kebiasaan yang kian meningkat di penduduk kota belakangan ini.

Bahkan sebagian besar dari anak-anak tidak lagi mengalami sarapan dirumah karena mengejar waktu.

Makan terburu-buru akan menjauhkan kita dari kepekaan, dan akibatnya kita tidak lagi merasa penting untuk mendengarkan sinyal tubuh.

Sudahkah lidah kita dipuaskan terlebih dahulu? Sudahkah perut kita diberi kesempatan untuk merasakan bagaimana makanan perlahan mengisi?

Otak membutuhkan waktu sekitar 20 menit untuk dapat menerima pesan apakah perut sudah tercukupi enerji atau belum.

Bisa dibayangkan, seandainya anak-anak dibiasakan makan terlalu cepat.  5-10 menit sudah habis tanpa menyadari bahwa yang dimakan sudah melebihi kapasitas perutnya.  Dan, baru 15-20 menit setelahnya ia merasa lemah kekenyangan.

 

TIPS:

Berlatihlah makan lebih perlahan untuk menikmati setiap suapan dengan sepenuh hati. Beri jarak antar suapan misalnya dengan meletakkan sendok garpu, atau meletakkan potongan kue yang belum termakan  di lembaran tissue ketika mengunyah. Fokuslah pada suapan, nikmatilah dengan tenang.

—-

Happy Eating, goLangsing!

NUNNY HERSIANNA

twitter : @nunny_h

 

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *