Jangan Acuhkan Rasa Lapar
Lapar bikin cranky? Ternyata itu benar lho, sahabat! Rasa lapar dan lelah, apalagi bila terjadi pada saat yang bersamaan, akan menimbulkan efek negatif pada diri kita.
Otak akan ‘mengabarkan’ kepada sistem saraf pusat bahwa kondisi kelelahan atau kelaparan itu adalah ancaman bagi tubuh. Akibatnya, kitapun merasa terganggu dan sulit untuk berpikir secara jernih.
Fakta tersebut diungkapkan oleh Shawn Achor, seorang peneliti mindset dan praktisi psikologi positif, dalam bukunya yang berjudul Before Happiness. Jika tubuh sudah ‘membunyikan’ sinyal lapar tetapi kita mengacuhkannya, akan timbul berbagai efek negatif seperti berikut:
- Kita cenderung lebih sulit mengingat kata-kata positif sehingga menjadi lebih fokus pada hal-hal negatif.
- Kita menjadi lebih gampang jengkel dan mudah tersinggung.
- Metabolisme tubuh terganggu.
- Mendorong kita untuk makan dengan kalap dan dalam porsi besar.
Jika kita tidur cukup dan makan saat sinyal lapar fisik tiba, kita dapat berpikir lebih jernih serta mampu melihat segala informasi dan kesempatan dengan lebih detail. Maka itu, jangan sampai membiarkan tubuh kelelahan atau kelaparan. Sediakanlah waktu istirahat yang cukup agar tubuh memiliki kesempatan untuk mengisi energinya kembali. Makanlah saat tubuh ‘membunyikan’ sinyal lapar fisik karena itu tandanya tubuh kita membutuhkan asupan energi.
Lapar fisik terjadi manakala kadar glukosa dalam darah rendah. Ini adalah kondisi dimana tubuh benar-benar membutuhkan asupan makanan untuk membangun energi. Lalu, seperti apa ciri-ciri lapar fisik?
Ciri-ciri lapar fisik antara lain:
- Rasa lapar terbangun secara bertahap.
- Murni akibat proses kimia tubuh.
- Muncul 4-6 jam jam setelah makan sebelumnya.
- Hilang ketika perut cukup asupan
- Ketika makan, timbul perasaan terpuaskan secara fisik dan mental
- Tidak lagi memerlukan makanan lain.
Kenali Lapar Fisikmu!