Obesity On The Job

Obesity On The Job

Jungwee Park seorang peneliti menuliskan hasil penelitiannya di internet : Bahwa pada tahun 2005, lebih dari dua juta orang di Kanada yang bekerja usia 18 sampai 64 mengalami obesitas (obesity).

Berdasarkan perhitungan BMI ( Body Mass Index ), tingkat obesitas di kalangan pekerja terus meningkat, terutama untuk pria.  Meskipun hanya sebagian kecil pekerja yang sangat gemuk (obesitas kelas II atau III; dengan indeks massa tubuh (BMI) 35 atau lebih).

how-technology-helps-ceos-be-in-touch-with-their-colleagues-247

Kecenderungan meningkatnya obesity di antara pekerja mungkin disebabkan lingkungan yang dalam berbagai cara, mendorong mereka makan berlebihan dan menghambat aktivitas fisik ( Raine 2004 ).
Hal lain yang menarik adalah adanya hubungan antara obesitas dan penghasilan pribadi, karena keterkaitannya dengan kemampuan makan diluar.

Obesitas ditempat kerja ibarat lingkaran yang tidak pernah selesai.  Stress pekerjaan yang seringkali dikaitkan dengan keputusan makan, akan menyebabkan seseorang mengalami kelebihan berat badan. 

 

Dan ketika menyadarinya, mereka cenderung tambah lebih stress karena mengalami apa yang dinamakan SECONDARY GAIN : Ingin berhenti makan, namun tidak ingin terus stress; dan ingin lepas stress namun kehilangan kebiasaan ‘ngemil’ yang menurut mereka dapat hilangkan stress.

Stress dan gaya hidup menyebabkan obesitas meningkat lebih pesat dan cenderung sudah dialami oleh mereka yang usia nya lebih muda dibandung dekade 10 tahun yang lalu.  Hal ini menjadi pemikiran para pemerhati Sumberdaya Manusia dikarenakan makin maraknya pembicaraan tentang disfungsi organ pada mereka yang justru seharusnya berada di usia produktif.

Saya pernah menulis di twitter saya :

Obesitas seolah masih jauh, padahal ditentukan oleh repetisi gaya hidup masa kini yang keliru.

Banyak yang tidak menyadari bahwa obesitas juga memiliki pengaruh luar biasa pada produktivitas kerja.  Meningkatnya stress, akan menurunkan pencapaian Key Performance Indicator , dan secara langsung maupun tidak akan menurunkan kinerja lembaga secara keseluruhan.

Di salah satu perusahaan multinasional, prinsip pencegahan dengan pendidikan  GAYA HIDUP menjadi solusi bagi karyawannya daripada harus menunggu mereka me’re-imburse’ biaya obat bahkan biaya rawat inap. Mereka melakukan kampanye untuk mengubah Kebiasaan HIdup Sehat sebagai bagian dari “Corporate Culture”.  Pemikiran yang luar biasa!

 

layanan : http://golangsing.com/services/workplace-wellness-indonesia/

 

obesity

 

NUNNY HERSIANNA
CEO,FOUNDER & MASTER Happy Eating goLANGSING
nunny.h@gmail.com
|www.golangsing.com | www.facaebook.com/nunnyhersianna2
Happy eating , goLangsing

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *