KESEIMBANGAN EMOSI

Keseimbangan Emosi

IMG_7194Emosi boleh-boleh saja, karena emosi adalah bagian dari motivasi.

Emosi adalah sebuah ‘sinyal’ dari dalam diri agar kita melakukan upaya penyelamatan tertentu karena diri kita sedang terganggu. Artinya, emosi muncul sebagai reaksi atas sebuah kondisi.

Dalam hal ini sebaiknya emosi tidak dihindari namun diatasi dan disikapi.

Anda sebaiknya mencoba berkenalan lebih dekat dengan perasaan sendiri karena begitu Anda mengenalnya, maka Anda akan lebih mudah dalam mendengarkan apa maksu d emosi yang ditimbulkan.

Contohnya seorang anak yang berkelakar di dalam kendaraan. Atas sesuatu sebab dimana si ibu sedang kesal karena persoalan lain, ia berteriak menyuruh anaknya diam. Bukannya diam, si anak malah menangis. Namun karena memang lagi kesal, terjadilah teriakan kedua ibu, kali ini untuk menyuruh anaknya berhenti menangis.  Kondisi yang terjadi selanjutnya adalah si anak memang melakukan apa yang diperintahkan ibunya, diam dan berhenti menangis, tapi sebenarnya bukan karena keluar dari perasaannya sendiri. Si anak justru menyimpan perasaannya di dalam yang tidak diketahui akan berapa lama tetap mengendap di sana.

Mungkin kejadian ini dianggap sepele dan biasa terjadi dalam kehidupan. Padahal, penolakan atas suasana hati seperti ini dapat mengakibatkan tekanan emosi yang akhirnya lari ke hal-hal seperti ketagihan atas sesuatu, obsesi atas sesuatu, maupun berlebihan ketika menjalankan sesuatu.

Banyak keyakinan keliru dan konstruksi sosial yang timbul di masyarakat sehingga seseorang dianggap salah ketika mengekspresikan suasana hatinya. Misalnya, anak laki-laki dianggap seperti perempuan ketika ia bersedih atau menangis. Sebaliknya, perempuan dianggap berlebihan ketika ia mengekspresikan kesedihan atau kemarahannya. Hal seperti inilah yang akhirnya menimbulkan kepura-puraan sehingga masalah yang sebenarnya hanya hilang sementara dan menumpuk terus menjadi gunung emosi yang akan terlampiaskan pada hal lain atau yang lebih berbahaya akan bisa meledak di kemudian hari.

Seseorang yang tidak bisa mengontrol emosinya justru akan mencari jalan untuk mengalihkan diri dari emosi, biasanya mereka lari ke makanan, alkohol maupun obat penenang.

Suasana hati yang akhirnya diikuti oleh emosi ibarat vibrasi dan resonansi seperti ketika kita membunyikan sebuah gitar dalam sistem tubuh kita. Ketika kita marah, maka terjadi vibrasi yang mengakibatkan otot kita menegang, jantung kita berdetak kencang dan frekuensi otak meningkat. Bisa dibayangkan apa yang terjadi di dalam tubuh kita saat tumpukan perasaan tersebut makin menggunung sesuai dengan pengalaman hidup.

Menariknya, tumpukan perasaan ini akan terpicu lagi di masa sekarang hanya karena terjadi sesuatu hal lainnya. Bahwasanya memori dan emosi seseorang menempati arus syaraf yang sama dan terorganisir dengan baik di dalam tubuh. Hal ini yang menyebabkan adanya ”panggilan” pada memori yang sama saat kita mengalami dan merasakan hal yang sepintas sama.

Sering kali, reaksi kita terhadap emosi sangat cepat. Padahal seandainya kita kenali dulu apa sebenarnya nama dari emosi itu, maka kita akan lebih tenang menghadapinya. Ketika galau, coba ulas kembali. Apa bentuk spesifik dari galau? Apakah marah, sedih, kesepian, khawatir, cemburu, bosan, ketakutan, atau apa?

Kenali dengan baik dan sebutkan istilahnya. Ketika Anda sudah memahami ada apa sebenarnya, kemudian coba cari penyebabnya.

klik disini untuk ikuti kelasnya.

NUNNY HERSIANNA | twitter @nunny_h

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *