Suasana Hati Ibarat Lampu Dashboard mobil
Mobil miliki kebutuhan dasar, seperti bensin atau oli. Untuk memastikan kebutuhan tersebut, mobil dilengkapi dengan lampu indikator agar kita tetap bisa waspada dan pengendarapun miliki sinyal untuk melakukan sesuatu.
Demikian pula dengan tubuh kita.
Suasana hati ibarat lampu indikator di mobil yang berfungsi sebagai isyarat dan akan membantu kita dapat lebih memahami diri sendiri untuk tau betul apa yang sebaiknya dilakukan.
Seperti juga mobil, tubuh membutuhkan sesuatu untuk kepuasaannya. Hati pun demikian.
Ketika tubuh dipelihara sebagaimana kita memelihara kendaraan, maka tidak perlu khawatir . Begitu lampu menyala, kita menepi untuk mencari pom bensin atau bengkel terdekat.
Begitu miliki perasaan tertentu, mundur 1-2 langkah ke belakang dan berpikirlah tenang untuk segera mengatasinya.
Suasana hati adalah akibat dari reaksi emosi. Emosi sendiri sebetulnya hanya berlangsung 1-2 detik sebagai respon untuk melindungi diri sendiri.
Misal, saat ada sesuatu yang tidak adil terjadi, reaksi kita akan marah.
Marah itu sangat wajar sebagai pertanda bahwa kita perlu melakukan sesuatu untuk meluruskan ketidak adilan itu. Sayangnya, seringkali reaksi 1-2 detik itu diikuti oleh suasana hati yang tidak produktif.
Alih alih menyelesaikannya, kita malah membawa menciptakan suasana hati yang lebih buruk, bahkan disimpan untuk waktu yang lama.
Suasana hati akibat kemarahan seperti itu sering kali dibiarkan berulang hingga bertumpuk dan mengubah seseorang menjadi pemarah.
Pertanyaannya, apakah hal ini bisa diatasi? Tentu bisa sebagaimana juga suasana hati lain yang diakibatkan oleh rasa sedih, rasa bosan, stress, kesepian, bahkan kekhawatiran yang berlebihan.
Mengubah persepsi, imajinasi dan cara berpikir terhadap pencetusnya akan menetralkan rasa yang tertinggal.
Segera cermati seandainya anda membutuhkan bantuan untuk mengenali dan memenuhi apa yang sebetulnya diinginkan oleh tubuh dan perasaan hati anda. ( klik info self hypnosis atau life coaching )
NUNNY HERSIANNA