Stress dan Kegemukan
Tubuh dan pikiran merupakan sistem dan mekanisme yang luar biasa untuk mengatur lapar dan kebutuhan emosi manusia. Sejak bayi, intuisi seseorang telah berjalan sempurna. Bayi menangis ketika lapar dan berhenti ketika merasa cukup dan nyaman.
Seiring waktu dan bertambah dewasa seseorang, lingkungan membentuknya menjadi seorang pemakan impulsif dan pemakan emosional.
Keadaan emosi seseorang membawa pengaruh besar bagi kesehatan dan penampilannya. Tanpa disadari, seseorang dapat makan tanpa terkendali karena emosi yang menguasai dirinya, bukan karena tubuh yang menentukan kapan ia butuh makan dan berhenti
Pola makan seseorang terbentuk selama tahunan dan akhirnya menjadi kebiasaan yang sulit diubah. Seseorang tidak lagi mencermati pola makannya: apa yang dimakan, kenapa ia memutuskan memakan makanan tersebut dan berapa banyak yang dimakan.
Secara terburu-buru seseorang hanya mengenali perasaan lapar yang muncul tanpa mengamati dan mengenali suasana hati, serta menentukan apakah ia membutuhkan makan karena tubuhnya memerlukan energi atau hanya sekedar untuk mengubah perasaan.
Salah satu keadaan emosi yang sering diabaikan adalah stress yang bisa diakibatkan oleh banyak hal: bosan, tertekan, sedih, marah dan lainnya. Bila terus-menerus dibiarkan dan tidak dicari sumber masalahnya, bukan tidak mungkin seseorang akan membenci dirinya sendiri dan melampiaskannya pada makanan. Rasa ingin yang tidak tertahankan untuk menikmati makanan tertentu lebih disebabkan oleh hormon stres yaitu kortisol. Dr. Penny Kendall-reed, ahli naturopati, mengatakan bahwa tubuh kita tidak didesain untuk mengatasi stres yang berlangsung lama. Dan pada beberapa orang, respons stres bisa mengganggu pola tidur dan pola buang air besar, masalah pada jantung atau tekanan darah.
Karena itu penting untuk menghindari dan mengelola stres. Stres atau perasaan tertekan bisa berakibat buruk pada kesehatan. Saat stres, perubahan fisik yang terjadi seperti peningkatan detak jantung dan peningkatan hormon stres di dalam tubuh akan langsung berpengaruh bagi organ tubuh yang lain.
Ketika stress, seseorang memiliki kebiasaan untuk mencari ”kenyamanan” yang dapat meredakan pengaruh tekanan tersebut di dalam tubuh. Perempuan dengan kebiasaan makan yang tidak baik bisa mengkonsumsi rokok atau minuman beralkohol. Dalam waktu pendek, tingkat stres yang tinggi akan menyebabkan gejala rasa lemas, kurang tidur, perasaan cemas berlebihan, nafsu makan terganggu atau sebaliknya, terlalu banyak makan, sakit kepala dan punggung. Dan jika tetap tidak diatasi, dapat menimbulkan masalah kesehatan yang lebih serius seperti tekanan darah tinggi, sakit jantung serta menurunkan daya tahan dan kekebalan tubuh terhadap infeksi.
Ingin bebas stres? Berikut tipsnya:
- Jangan memaksakan diri. Tidak ada yang pernah tahu reaksi tubuh saat menghadapi tekanan. Bila tubuh memberikan sinyal tertentu, sebaiknya cepat tanggapi.
- Tinjau beban kerja. Apabila merasa tidak mampu mengerjakan beban kerja, jangan ragu untuk mengajukan dispensasi kepada atasan dan minta pengertian kepada rekan kerja.
- Turunkan ambisi. Bila selama ini yang menjadi fokus adalah prestasi kerja yang cemerlang, kini belajarlah untuk menurunkan ambisi tersebut. Alihkan fokus pada pencapaian prestasi yang lain dan lebih realistis.
- The power of now! Stres muncul karena pikiran “sibuk” membayangkan hal-hal “salah” di masa mendatang yang belum tentu terjadi. Alihkan pikiran dan perhatian pada kekinian dan yang sedang dilakukan.
- Selalu berpikir positif. Pikiran memiliki frekuensi atau getaran tertentu, yang akan “mengundang” berbagai unsur di alam semesta dengan frekuensi yang mirip atau sama. Imajinasi bukan gambaran yang absurd melainkan kepastian tujuan. Jadi, biasakan untuk berpikir positif sehingga yang “datang” adalah hal-hal baik dan positif.
Berikut cara sederhana yang bisa dicoba dalam mengelola stress.
- Berbagi perasaan Dengan berbagi perasaan dengan pasangan, ibu, saudara atau sahabat, seseorang akan mendapatkan saran yang tepat dan dukungan sebagai cara yang baik untuk mengatasi stress..
- Makan dengan baik Pola makan dan kebiasaan makan yang baik dengan sendirinya akan mencakup vitamin dan mineral yang dapat membantu menjaga stres atau menekan hormon stress.
- Istirahat Cukup Satu alasan paling umum untuk stres adalah akibat dari kurang tidur. Jaga pola istirahat yang benar untuk mendapatkan jumlah yang tepat dari tidur, sehingga tubuh akan memiliki waktu cukup untuk pulih. Jangan menunggu sampai terlalu lelah baru pergi tidur.Relaksasi adalah teknik pengurangan stres alami dan harus menjadi rutinitas sehari-hari. Cobalah untuk rileks dan berpikir logis tentang apa pun situasi yang dihadapi. Berusahalah menjaga agar pikiran tetap tenang dan rileks. Keseimbangan antara pekerjaan dan waktu bersantai merupakan salah satu cara meredam stress.