Kenali Alasan Makan Untuk Bisa Langsing
Tahukah Anda, sebagian besar orang baik yang langsing maupun belum langsing tidak tahu alasan mereka makan. Kalau ditanya, mereka pasti akan menjawab karena lapar. Tetapi benarkah alasan itu yang mendasari keputusan seseorang untuk mengambil makanan?
Berdasarkan pengamatan, ada beberapa alasan secara umum yang mendasari keputusan makan seseorang:
1. Makan untuk hidup, bukan hidup untuk makan
Manusia perlu makan untuk mendapatkan energi, untuk menyuplai nutrisi bagi otot, tulang, otak, jantung serta organ-organ tubuhnya yang lain agar dapat berfungsi dengan baik dan optimal. Nutrisi yang dibutuhkan antara lain vitamin, mineral, protein, karbohidrat, lemak, dan air. Orang yang sadar akan alasan ini, biasanya memiliki pemahaman yang baik akan makanan pilihan makanan yang bergizi dan yang tidak bermanfaat bagi tubuhnya. Ia juga tidak emosional ketika melihat makanan. Bisa dibilang, ia memiliki hubungan yang sangat baik dengan makanan.
2. Makan karena kepingin
Pernahkah Anda berpikir, mengapa Anda makan? Benarkah karena lapar? Atau hanya karena kepingin? Sebagian dari Anda mungkin pernah berada dalam situasi seperti ini: Sedang sibuk-sibuknya bekerja, tiba-tiba Anda merasa ingin mengunyah sesuatu. ‘Reflek’, Anda lalu mencari simpanan snack di laci meja atau di dalam tas. Setelah menemukan sebungkus roti atau sebatang wafer, Anda bersorak, lalu menyantap camilan itu dengan hati senang sambil kembali bekerja.
3. Makan karena lingkungan
Maksudnya, Anda terdorong untuk makan karena melihat orang lain sedang menyantap makanan. Contohnya cerita Deasy: Seorang rekan kerja yang sedang berulang tahun membawa berkotak-kotak donat aneka rasa untuk berbagi kebahagiaan. Ia meletakkan donat tersebut di sebuah meja dan mempersilakan siapa saja untuk mengambilnya.
Sejujurnya, Deasy tidak dalam kondisi lapar, karena satu jam yang lalu baru selesai makan siang (dengan menu nasi soto ayam lengkap dengan sebungkus kerupuk udang, ditutup ‘dessert’ es podeng). Tetapi, ‘undangan’ untuk menyantap donat terasa begitu menggoda. Apalagi Deasy melihat teman-teman yang lain bergiliran mencomot donat dengan santainya.
Akhirnya Deasy berpikir, “Ah, makan satu donat aja enggak apa-apa, kan”. Dan, masuklah donat ber-topping cokelat keju ke dalam perut. Hmm… nikmat! Kalau mau jujur, biasanya tak lama muncul juga perasaan bersalah. Bagaimana tidak, perut yang sudah penuh diisi makanan lagi hanya demi memenuhi dorongan ‘lapar palsu’ alias lapar emosi.
4. Makan karena Sinyal Tubuh Palsu
Ada beberapa macam sinyal tubuh palsu, antara lain :
4.1. Karena Lelah.
Saat lelah seringkali orang jadi merasa lapar. Padahal bisa jadi alasan makan itu hanya karena pengalihan perasaan lelahnya. Lelah itu membutuhkan istirahat, belum tentu makanan, walaupun pada umumnya makan itu diperlukan untuk suplai energi. Berhati-hatilah dalam membedakan kelelahan, karena apabila Anda makan padahal tidak lapar maka tubuh akan bekerja dua kali lipat. Selain untuk pemulihan, tubuh juga perlu mencerna makanan yang saat itu dimakan.
4.2. Karena Haus
Pernah bingung antara haus dan lapar? Orang yang ingin langsing dengan berdiet sering kacaukan keduanya. Tubuh memang sulit membedakannya. Sayangnya banyak orang yang terburu-buru memutuskan untuk mengambil makanan, padahal bisa jadi sebetulnya mereka hanya haus. Karena itu, ketika ada perasaan seperti lapar, minumlah beberapa teguk air putih. Tunggu sesaat, siapa tau anda tidak perlu lanjut untuk makan.
4.3 Karena Perubahan Hormon
Tubuh wanita memang cukup kompleks. Dominasi berbagai hormon dalam tubuh tidak jarang memengaruhi kondisi fisik dan psikis. Sedikit tertekan karena stres, emosi langsung meledak.
Kompleksnya hormon dalam tubuh kita rupanya memegang peranan penting, terlebih ketika memasuki masa PMS (prmenstrual syndrome).
Dari segi fisik, ketidakseimbangan hormon akan menimbulkan rasa tidak nyaman di beberapa bagian tubuh. Sedangkan dari segi psikis, emosi juga bisa tiba-tiba meledak. Bukan hanya itu, craving terhadap makanan pun tiba-tiba bisa timbul. Dan jika ada perempuan yang menganggap craving sebagai sinyal PMS mereka maka mereka tidak salah.
4.4. Karena dalam pengobatan dokter
Memang ada beberapa jenis obat dokter yang membuat Anda sering merasa lapar. Hampir sama dengan kondisi lelah, kondisi ini tidak perlu dijadikan aji mumpung. Perhatikan tulisan saya di Bab berikutnya tentang cara makan dengan mindful. Cara ini akan menyelamatkan Anda dari penambahan berat badan.
4.5. Karena Lapar Mata, Lapar Hidung, dll
Khusus untuk hal ini akan di bahas di Bab lain.
Tindakan-tindakan seperti itu sebenarnya termasuk dalam perilaku makan berlebihan. Seseorang makan bukan karena lapar fisik, melainkan karena alasan-alasan lain (emosional dan lingkungan). Dan, makanannya selalu habis! Bayangkan bila keputusan untuk makan karena alasan ‘lapar palsu’ itu terjadi berkali-kali dalam sehari, di saat tubuh tidak membutuhkan asupan energi. Tidak heran jika badan menjadi kian lebar, bukan?
Menurut berbagai penelitian, yang menyebabkan seseorang sulit langsing, memiliki perilaku makan berlebihan dan menjadi gemuk adalah:
- Tidak paham membedakan jenis lapar
- Tidak paham bahwa tubuh memiliki sinyal lapar
- Kurang terampil memilih makanan yang sesuai dengan sistem kerja tubuhnya
- Mengalihkan stres pada makanan
- Berniat diet keras sehingga aji mumpung sebelum program dimulai
- Menjadikan makanan sebagai pelarian dari kegalauan
Karena itulah, segera cermati dan kenali alasan anda makan untuk bisa langsing.
sumber : Buku Happy Eating Golangsing, penerbit Gramedia Pustaka Utama